Jumat, 18 Oktober 2019

ISPO 100% Kukuhkan Praktek Industri Sawit Berkelanjutan Perusahaan Sukanto Tanoto

SHARE

Sumber: asianagri.com

Mewujudkan industri sawit berkelanjutan merupakan tujuan yang selalu ingin diwujudkan oleh Asian Agri. Inilah yang mendorong perusahaan Sukanto Tanoto tersebut untuk terus berinovasi dan berkontribusi. Sebagai bukti atas komitmen tersebut, Asian Agri pun kerap melaksanakan program-program yang bertumpu pada pelestarian lingkungan. Kini, tujuan untuk mewujudkan industri sawit berkelanjutan semakin dikukuhkan dengan sertifikat ISPO 100% yang berhasil diraih PT Asian Agri. 

ISPO sebagai Fondasi Industri Sawit Berkelanjutan

Industri sawit kerap mendapat stigma buruk, terlebih saat dikaitkan dengan lingkungan. Deforestasi dan pembakaran lahan menjadi isu yang begitu melekat pada industri yang satu ini. Untuk alasan itulah, pemerintah membentuk ISPO pada tahun 2009 lalu.

ISPO merupakan kependekan dari Indonesian Sustainable Palm Oil System. Sertifikasi ini digagas oleh pemerintah Indonesia demi mengurangi gas rumah kaca. Seperti yang diketahui, gas rumah kaca merupakan penyebab terbesar pemanasan global. Karena itulah, melalui ISPO diharapkan perusahaan terdorong untuk menjalankan praktek industri sawit yang bertanggung jawab.

Sifat dari ISPO sendiri wajib untuk semua pelaku industri sawit yang beroperasi di Indonesia. Tanpa ISPO, perusahaan sawit tidak diizinkan untuk memasarkan produknya ke luar negeri.

Meski diancam dengan konsekuensi yang cukup berat, sayangnya masih banyak perusahaan yang masih enggan mengurus sertifikasi ISPO. Hingga 2019, baru ada 509 sertifikat ISPO yang telah dikeluarkan pemerintah. Jumlah tersebut hanya sebesar 15% dari total pelaku industri sawit yang ada di Indonesia.

Rendahnya kesadaran beberapa pelaku industri sawit memang patut disayangkan. Padahal, sertifikasi ISPO juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di pasar internasional. Lebih jauh lagi, sertifikasi ISPO juga mendorong terwujudnya industri sawit berkelanjutan. Dengan terwujudnya industri sawit berkelanjutan, hal tersebut juga memungkinkan para pelaku bisnis untuk terus menjalankan bisnisnya.

Memahami manfaat jangka panjang yang bisa diperoleh, perusahaan Sukanto Tanoto, khususnya Asian Agri justru memandang ISPO sebagai sebuah kesempatan. Bukan hanya kesempatan untuk semakin mengukuhkan bisnisnya, ISPO juga membantu Asian Agri untuk mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan. 

Asian Agri Kukuhkan Komitmen Melalui ISPO

Tujuan ISPO sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan Sukanto Tanoto untuk menjadi produsen minyak sawit berkelanjutan. Asian Agri terus membenahi diri dengan menjalankan praktek perkebunan dan produksi minyak sawit yang sesuai dengan standar ISPO.

Upaya tersebut tidak sia-sia. Pada tahun 2013, sertifikat ISPO pertama berhasil diperoleh Asian Agri untuk salah satu unit bisnisnya, yakni PT Inti Indosawit. Pencapaian tersebut menjadi awal bagi perusahaan Sukanto Tanoto untuk terus maju ke depan dan melakukan perbaikan di beberapa bidang.

Tahun 2019 menjadi tahun penting bagi Asian Agri. Tepat pada tanggal 27 April 2019, salah satu unit bisnis Royal Golden Eagle tersebut berhasil mendapatkan sertifikat ISPO untuk 2 unit bisnisnya. Dua unit bisnis Asian Agri tersebut adalah PT Rantau Sinar Karsa dan PT Indo Sepadan Jaya.

Dalam acara bertajuk International Conference and Expo, kedua sertifikat ISPO tersebut diserahkan kepada Direktur Sustainability and Stakeholder Relations Asian Agri, Bernard Riedo. Penyerahan sertifikat ISPO itu pun dilakukan oleh Ir. Irmijati Rachmi Nurbahar, M.Sc selaku Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementerian Pertanian serta didampingi oleh Aziz Hidayat selaku Kepala Sekretariat ISPO.

Dua sertifikat tersebut membuat seluruh unit bisnis yang berada di bawah naungan Asian Agri memenuhi sertifikasi ISPO. Meski demikian, meraih ISPO 100% hanyalah sebuah awal. Ke depan, perusahaan Sukanto Tanoto tersebut masih akan melanjutkan usahanya demi menjadi produsen sawit yang berkelanjutan.



SHARE

Author: verified_user

0 komentar: